1)
Api Neraka
Dari Abu hurairah ra. Bahwa Nabi muhammad Saw. Bersabda:
“Api neraka
dinyalakan sampai seribu tahun hingga menjadi merah, kemudian dinyalakan
diatasnya selama seribu tahun hingga menjadi putih, kemudian dinyalakan selama
seribu tahun hingga menhjadi hitam, maka ia menjadi hitam dan gelap.” (HR. Tirmidzi)
Dari Anas bin malik, bahwa rosululloh Saw. Bersabda:
“Apimu ini adalah
satu bagian dari 70 bagian dari api jahanam. Kalu saja ia tidak dipadamkan dua
kali tentulah kalian tidak akan mendapatkan manfaatnya. Dan ia berdo’a kepada
Allah agar tidak mengembalikannya ke neraka.” (HR. Ibnu Majah)
Dari anas bin malik, bahwa rosululloh Saw, bersabda:
“pada hari kiamat
didatangkan penghuni dunia yang paling sejahtera, lalu dimasukkan kedalam
neraka. Kemudian dikatakan, ‘hai anak Adam, apakah engkau melihat kebaikan? Apakah
engkau merasakan kenikmatan?’ ia menjawab,’tidak, demi Allah, ya rabb’ dan
datangkanlah orang yang paling sengsara didunia, lalu dimasukkan kedalam surga.
Kemudian dikatakan kepadanya,’apakah engkau melihat kemelaratan? Apakah engkau
merasakan kesenngsaraan?’ orang itu menjawab, ‘tidak,demi Allah, ya rabb, aku
tidak melihat kemelaratan dan tidak merasakan kesengsaraan sedikitpun’.”(HR. Muslim)
Ka’ab AL Ahbaar
berkata, “demi Allah, yang nyawa ka’ab berada ditangannya, seandainya engkau
berada di timur dan api neraka berada dibarat, kemudian disingkapkan, niscaya
otakmu keluar dari kedua lubang hidungmu lantaran panasnya yang sangat. Hai
orang-orang apakah kalian merasa nyaman dengan kenyataan ini? Apakah kalian
bisa tahan dengan kenyataan ini? Hai orang-orang, menaati Allah lebih ringan
dari pada siksaan ini, maka taatilah dia.”
2)
Keluhan Neraka
Dari Abu hurairah ra. Bahwa
rasulullah Saw. Bersabda,:
“Apa neraka mengeluh, kepada tuhannya berkata, ‘Ya Rabb, sebagian dariku
memakan sebagian lainnya’. Kemudian Allah jadikan baginya dua nafas, yaitu satu
nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas dengan dingin yang paling
dingin yang pernah kalian rasakan dan panas yang paling panas dari yang pernah
kalian rasakan. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, ia bekata, “kami sedang berada bersama Rasulullah
Saw. Bertanya,’tahukah kalian suara apa itu?’ kami menjawab,’Allah dan rasulnya
lebih tau.’Nabi Saw. Berkata, itu adalah batu yang dilemparkan kedalam neraka
selama 70 tahun dan jatuh didalam neraka sampai sekarang hingga mencapai
dasarnya’.” (HR. Muslim)
Kalimat: ‘Neraka mengeluh kepada tuhannya bahwa sebagian darinya memakan
sebagian yang lainnya’, diartikan menurut hakikatnya, bukan menurut majaz,
karena hal itu mustahil. Adapun sabda rasulullah Saw.:’Neraka dan surga
berargumentasi’, maka harus ada pengetahuan dan pemahaman tentang argumentasi
itu. Ada yang mengatakan, itu adalah majaz diungkapkan dengan lisanulhal. Yang
pertama lebih sahih, karena hal itu tidak mustahil. Allah ta’ala berfirman,
“Menetapkan hokum itu hanyalah hak Allah, dia menerangkan yang sebenarnya.” (QS. Al An’am: 57)
Ibnu
Abbas mengatakan, api memanggil orang munafik dan orang kafir dengan ucapan
yang fasih, kemudian menyambar mereka sebagaimana burung mematuk biji. Qurthubi
mengomentari, perkataan Ibnu Abbas tersebut maknanya secara marfu’ dan itu
menunjukan bahwa yang dimaksud dengan keluhan dan hujah itu adalah menurut
hakikatnya.
Razin menyebutkan bahwa rasulullah Saw. Bersabda, “barang siapa berdusta
terhadapku dengan sengaja, biarlah ia menempati tempat duduknya diantara kedua
mata jahannam. Dikatakan, ‘Ya Rasulullah, apakah jahannam mempunyai dua mata?’
Nabi Saw. Menjawab, tidakkah kalian mendengar Allah berfirman, Apabila neraka
melihat mereka dari tempat yang jauh’. Akan keluar leher apiyang mempunyai dua
matayang melihatnya dan sebuah lidah yang berkata, ‘Aku ditugasi untuk menyiksa
orang yang menyembah tuhan selain Allah.’ Sungguh ia lebih mampu melihat mereka
dari pada burung melihat biji simsim. Kemudian ia mematuknya’.”
Dalam riwayat lain menyebutkan: “kemudian keluar leher api, kemudian
menyambar orang-orang kafir seperti burung menyambar biji simsim.”
Abu Muhammad Ibnu Arabi men-sahih-kannya dalam Qa-bas-nya dan berkata,
“ia pisahkan mereka dari para mahluksebagaimana burung memisahkan biji simsim
dari tanah.” (Tadzkirah: 481)
3)
Cambuk Neraka
Allah Ta’ala berfirman, “dan untuk
mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS. Al
Hajj: 21)
“ketika belenggu dan rantai
dipasang dileher mereka, seraya mereka diseret kedalam air yang sangat panas,
kemudian mereka dibakar didalam api.” (QS.
Al Mu’min: 71-72)
“kemudian belitlah dia dengan
rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.” (QS.
Al Haaqqah:32)
“karena sesungguhnya pada sisi kami
ada belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Muz-zammil: 12)
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, bahwa
rasulullah Saw bersabda, “Andai kata batu seperti ini (dan beliau menunjuk
kepada bentuk seperti kepala) dilepaskan dari langit kebumi, yaitu sejauh 500
tahun, niscaya sampailah ia sebelum malam. Dan andai kata ia dilepaskan dari
ujung rantai, maka berjalan 40 tahun malam dan siang sebelum mencapai dasarnya.
(HR. Tirmidzi)
4)
Cara Penghuni Neraka Masuk Neraka
Ibnu Wahb menyebutkan, telah
diceritakan kepadanya oleh Abdurrahman bin Zaid, bahwa jahannam menyerang
mereka pada hari kiamat dengan bunga api, hingga mereka lari mundur. Maka,
Allah Ta’ala berkata,”kembalikanlah mereka kepadanya.”
Kemudian mereka dikembalikan ke
jahannam, sebagaimana firman Allah,”(yaitu) hari (kiamat) kamu (lari) berpaling
ke belakang, tidak ada seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (siksa) Allah.” (QS. Al Mu’min:33)
Mereka diserang oleh nyala api neraka sebelum memasukinya hingga mata
mereka menjadi buta dan terikat tangan,kaki serta leHERnya.rasululloh
saw.bersabda,”jarak antara kedua pundak penjaga jahannam adalah seperti antara
timur dan barat.”
Ibnu said mengatakan, mereka dipukul dengan
cambuk-cambuk besi oleh para penjaga jahannam. Apabila Allah berkata; “Ambillah
dia.” Maka merekapun mengambilnya. Setiap kali mereka dipegang, tubuh mereka
hancur berkeping-keping. Kemudian tangan, kaki dan tubuh mereka dikumpulkan
dalam belenggu-belenggu, lalu mereka dilemparkan kedalam neraka dalam keadaan
terikat. Kemudian beliau membaca:”maka apakah orang-orang yang menolehdengan
mukanya menghindari siksa yang buruk pada hari kiamat (sama dengan orang mukmin
yang tidak kena siksa).” (QS. Az Zumar: 24)
5)
Orang-Orang Yang Siksanya Paling Berat
Dari ibnu Mas’ud, bahwa rasulullah
Saw. Bersabda:
“orang-orang yang paling keras
siksanya pada hari kiamat adalah para pematung.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud pula, bahwa rasulullah Saw. Barsabda:
“sesungguhnya orang-orang yang paling
keras disiksa pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang membunuh seorang Nabi
atau dibunuh oleh seorang Nabi dan pematung yang membuat patung-patung.”
Dari Abu Hurairah bahwa rasulullah Saw. Bersabda:
“sesungguhnya termasuk orang-orang
yang paling keras disiksa pada hari kiamat adalah seorang alim yangAllah tidak
member inyamanfaat dengan ilmunya.” (HR.
ibnu Abdil Barr, Ibnu Majah dan Ibnu Wahb)
6)
Keluarnya Orang-Orang Mukmin (Orang
Beriman) Dari Neraka
Dari Jabir bin Abdullah, bahwa
Rasulullah Saw. Bersabda:
“ada orang-orang dari umatku yang
masuk neraka lantaran dosa-dosa mereka. Mereka tinggal didalam neraka
sekehendak Allah. Kemudian kaum musrik mengejek mereka. Kaum musrik berkata,
“ternyata apa yang kalian takutkan pada kami, yaitu kepercayaan dan imanmu,
tidak bermanfaat bagimu’. Maka, tidak tersisa seorangpun yang meng-Esakan
Allah, melainkan Allah mengeluarkannya dari Neraka’. Kemudian Rasulullah Saw.
Membaca:’orang-orang seringkali (nanti diakhirat) menginginkan, kiranya mereka
dahulu (didunia) menjadi orang-orang muslim’.” (QS. Al Hijr: 2)
Dari Said bin Jubair, bahwa ada seorang lelaki berseru selama seribu
tahun:”ya Hannaan ya Mannaan (ya tuhan yang maha penyayang, ya tuhan yang maha
pemberi karunia).”
Kemudian Allah berkata kepada Jibril,”Hai Jibril, keluarkan hambaku dari
neraka.”
Jibril mendatanginya dan mendapati
neraka tertutup. Kemudian ia kembali dan berkata, “Ya Rabb, neraka tertutup
diatas mereka.”
Allah berkata, “Hai Jibril, kembalilah dan bukalah, lalu keluarkanlah
hambaku dari neraka.”
Maka, Jibril membukanya, lalu
mengeluarkannya dan meletakkannya ditepi surga hingga Allah menumbuhkan rambut,
daging dan darahnya.”
7)
Sungai Kehidupan
Qurthubi mengomentari, apabila
Allah ingin mengeluarkan orang-orang yang meng-Esakan Allah dari neraka, Dia
gerakan hati para penganut agama-agama lain hingga orang-orang kafir itu
berkata kepada mereka, “Dulu kami dan kamu dan bapak-bapak kita semua berada
didunia. Kalian beriman sedangkan kami kafir, kalian membenarkan sedangkan kami
mendustakan, kalian mengakui sedangkan kami mengingkari. Ternyata hal itu tidak
bermanfaat bagimu. Sekarang kita sama saja. Kalian disiksa sebagaimana kami
disiksa, kalian kekal sebagaimana kami kekal.
Ketika itu Allah sangat marah dan belum pernah marah sebelumnya serta
tidak akan marah seperti itu lagi.
Maka ahli tauhid dikeluarkan dari situ melalui mata air antara surga,
neraka, dan shirat yang bernama
Sungai Kehidupan. Kemudian mereka diperciki air sehingga mereka tumbuh seperti
biji yang tumbuh dibekas banjir. Yang bersebelahan dengan tempat yang teduh
berwarna hijau dan yang bersebelahan dengan sinar matahari berwarna kuning.
Mereka dimasukkan ke surga, lalu ditulis pada dahi-dahi mereka:”Mereka
ini adalah orang-orang yang dibebaskan Allah dari neraka.” Kecuali seorang
lelaki yang tinggal disitu selama seribu tahun. Kemudian ia berseru:”Ya Hannaan
Ya Mannaan.” Maka, Allah mengutus kepada seorang malaikat. Ia masuk kedalam
neraka mencarinya selama 70 tahun, namun tidak mampu menemukannya. Kemudian
Allah Ta’ala berkata, “pergilah. Ia berada dilembah Anu dibawah sebuah batu
besar, Keluarkanlah dia.” Malaikat itupun pergi dan mengeluarkannya dari situ, lalu
memasukkannya kedalam surga.
Kaum jahannamiyiin mohon
kepada Allah Ta’ala agar menghapus nama
itu dari mereka. Maka, Allah mengutus seorang malaikat yang menghapusnya dari
dahi mereka. Kemudian kepada penghuni surga dan kaum jahannamiyiin dikatakan : “pergilah kepada penghuni neraka.” Ada
orang yang melihat Ayahnya, tetangga dan temannya dan ada pula yang melihat
untanya. Kemudian Allah Ta’ala mengutus para malaikat yang membawa
penutup-penutup dari api, paku-paku dari api , dan tiang-tiang dari api.
Kemudian Api ditutupkan diatas mereka dengan penutup itu , dipaku dengan
paku-paku itu, dan diulur dengan tiang-tiang itu. Karenanya, tidak ada celah
dalam neraka. Roh bias masuk dan tidak bias keluar. Sementara penghuni nsurga
sibuk dengan kenikmatan dan tidak membutuhkan prtolongan untuk selamanya.
Pembicaraan terputus, yang terdengar hanya naik turunnya nafas. Itulah makna
firman Allah Ta’ala:
“sesungguhnya api itu ditutup rapat diatas mereka.” (QS. Al Humazah: 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum,......
Hy para koment,..
tlong kritik ea blog saya agar blog saya bisa menjadi blog yang lebih baik lg,......
Trima kasih atas komentarnya :)